Mamuju, Nuansainfo.com— Dugaan praktik jual beli kawasan hutan produksi terbatas (HPT) secara ilegal mencuat di Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju. Ribuan hektar hutan dilaporkan telah berpindah tangan melalui penerbitan surat keterangan tanah (SKT) atau sporadik di wilayah yang seharusnya dilindungi.
Hal ini diungkap oleh Pemerhati Kawasan Hutan, Muliadi, pada Rabu, 17 Juli 2025. Ia menyebut praktik ini sudah berlangsung lama dan melibatkan berbagai pihak, termasuk oknum kepala desa, perangkat desa, bahkan pihak swasta.
“Penjualan dilakukan dengan menerbitkan SKT di atas kawasan HPT. Modusnya bermacam-macam, mulai dari pemalsuan dokumen hingga memanfaatkan lemahnya pengawasan dan regulasi yang ada,” ungkap Muliadi kepada awak media.
Muliadi menyoroti keterlibatan aparat desa di tiga wilayah yakni Desa Campaloga, Tamemongga, dan Saludengen. Di Desa Campaloga, bahkan disebutkan bahwa seluruh kawasan hutan yang ada telah habis dijual.
“Ketika hutan di Campaloga habis, oknum mulai menyasar wilayah hutan desa tetangga seperti Tamemongga dan Saludengen. Kepala Desa Tamemongga sendiri diketahui keberatan atas ulah sejumlah pihak yang diduga menjual kawasan hutannya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Muliadi mengungkap adanya transaksi mencurigakan berupa barter lahan dengan kendaraan bermotor. “Kami menduga ada yang menukar hutan dengan mobil dan motor. Pantauan kami, hingga kini sudah lebih dari 1.000 hektar kawasan HPT yang tergarap secara ilegal,” tegasnya.
Ia juga memastikan akan melaporkan temuan ini ke Aparat Penegak Hukum (APH). Menurutnya, praktik pengalihan fungsi lahan tanpa izin resmi sangat merugikan negara dan berpotensi menimbulkan bencana ekologis.
“Pengalihan fungsi lahan HPT secara ilegal ini bisa berujung pada kerusakan lingkungan. Belum lagi potensi konflik agraria dan hilangnya aset negara. Karena itu, kami mendesak penegak hukum untuk segera turun tangan,” pungkas Muliadi.
Hingga berita ini terbit kepala desa campaloga dan sejumlah aparat desa tidak dapat di konfirmasi dan enggang memberikan pernyataan ke pewarta nuansainfo.com saat di hubungi melalu via whatsapp
By AD